Di tengah meningkatnya permintaan akan bahan yang ramah lingkungan, para peneliti dan desainer di berbagai belahan dunia mulai menggali potensi bahan-bahan alami yang belum lazim kita dengar. Alhasil muncul berbagai inovasi bahan kain unik yang berasal dari sumber tak terduga—mulai dari buah-buahan tropis, hasil fermentasi jamur, hingga tanaman laut.
Artikel ini akan membahas lima bahan kain paling menarik dan inovatif yang telah mengubah cara kita memandang busana, baik dari segi estetika maupun keberlanjutan. Inilah lima bahan kain unik: dari kulit jeruk hingga serat susu, yang tidak hanya fungsional, tetapi juga membawa inovasi baru bagi masa depan industri fashion.
Kulit Nanas – Piñatex
Piñatex adalah bahan tekstil inovatif berbasis serat daun nanas, hasil karya Dr. Carmen Hijosa, yang pertama kali dia kembangkan di Filipina. Daun nanas yang biasanya menjadi limbah pertanian diproses melalui metode pemerasan untuk mengekstrak serat, dikeringkan secara alami, dan kemudian diolah menjadi lembaran tekstil non-woven yang menyerupai kulit.
Piñatex ini memiliki karakteristik bahan yang ringan, tahan air, dan dapat diwarnai, karena itulah kain ini dapat digunakan dalam produk fashion seperti tas, sepatu, dan jaket. Selain itu, kain dari kulit nanas ini bermanfaat untuk mengurangi limbah pertanian, dan menyediakan pendapatan tambahan bagi petani.
Kulit Jeruk – Orange Fiber
Dikembangkan di Italia oleh dua wirausahawati, Adriana Santanocito dan Enrica Arena, Orange Fiber adalah serat kain yang terbuat dari limbah industri jus jeruk. Ampas kulit jeruk diolah untuk mengekstrak selulosa melalui proses ramah lingkungan, kemudian diproses menjadi benang halus yang menyerupai sutra.
Orange Fiber telah digunakan oleh merek mewah seperti Loewe untuk pembuatan kaos, Loewe memanfaatkan kain ini untuk menciptakan busana yang tidak hanya elegan dan berkelas, tetapi juga mencerminkan nilai keberlanjutan terhadap lingkungan.
Susu – Serat Casein
Serat susu terbuat dari protein kasein, yang diambil dari susu basi atau tidak layak konsumsi. Pertama di kembangkan di Jerman pada awal abad ke-20, kini serat susu diproduksi kembali dengan teknologi lebih ramah lingkungan. Prosesnya melibatkan fermentasi dan pemintalan protein susu menjadi serat.
Kain dari serat susu ini memiliki karakteristik yang lembut seperti sutra atau kasmir, serta mempunyai daya serap warna yang tinggi. Dapat kita gunakan untuk pakaian dalam, pakaian bayi, dan tekstil rumah tangga.
Serat Pohon Pisang
Serat pisang berasal dari batang tanaman pisang, khususnya varietas abaca yang banyak tumbuh di Filipina dan Indonesia. Setelah panen, batang pisang di kupas dan di ambil seratnya. Serat-serat ini kemudian di jemur dan di pintal menjadi benang.
Kain ini cocok kita produksi menjadi pakaian musim panas, tas, serta tekstil rumah seperti tirai dan permadani karena sifatnya yang sangat kuat dan tahan lama. Selain itu, kain ini memiliki keunggulan breathable dan cepat kering.
Rumput Laut – SeaCell
SeaCell adalah bahan tekstil inovatif berbasis rumput laut yang di padukan dengan serat selulosa (biasanya dari kayu pohon). Rumput laut di panen dan di keringkan lalu di kombinasikan dalam bentuk serat menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Bahan kain dari SeaCell ini memiliki keunggulan handfeel super soft, dan breathable, sehingga aman untuk kulit sensitif. Kain ini bisa kita buat untuk produksi pakaian yoga, pakaian tidur, pakaian dalam, dan pakaian kesehatan.
Kesimpulan
Dari jeruk hingga rumput laut, kelima bahan kain tersebut menunjukkan bagaimana sains dan alam dapat bersinergi dalam menciptakan solusi inovatif bagi masa depan industri tekstil. kain-kain ini juga memiliki karakteristik unik yang dapat memperkaya pilihan bahan dalam dunia fashion.
Namun meskipun sekarang sudah bermunculan inovasi bahan kain yang unik seperti penjelasan di atas, kenyataannya bahan seperti polyester dan katun masih tetap menjadi andalan di industri tekstil.
Alasannya cukup jelas. Polyester sangat kuat, tahan lama, dan mudah kita produksi dalam jumlah besar. Sementara katun terkenal nyaman, mudah menyerap keringat, dan sudah kita gunakan secara luas selama ratusan tahun. Ketersediaan bahan baku dan infrastruktur produksinya pun sudah sangat matang dan efisien.
Di sisi lain, bahan-bahan inovatif dari limbah organik memang menarik dan ramah lingkungan, namun masih menghadapi tantangan, seperti biaya produksi yang tinggi, ketersediaan bahan baku yang terbatas, serta proses pengolahan yang belum seefisien bahan konvensional. Bagaimana menurut pendapatmu?
Toko bahan kain berkualitas, terlengkap dan harga terbaik
Jika kamu mencari manufaktur bahan kaos atau hoodie berkualitas dengan harga yang terjangkau, kamu harus pilih Karunia Textile karena kami menyediakan berbagai macam jenis bahan mulai dari berbahan katun 100%, polyester 100% dan juga campuran dari keduanya (TC Combed).
Langsung klik tombol whatsapp pada pojok kanan bawah untuk order atau informasi lainnya. Kamu juga bisa order melalui marketplace pada link berikut ini:
Bagi Karetexfren yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya, bisa langsung membeli bahan kaos di toko kami yang berlokasi di:
Karunia Textile Otista: Jl. Otto Iskandardinata 143A
Klik untuk petunjuk lokasi Google Maps
Karunia Textile Batununggal: Jl. Batununggal Indah Raya 165
Klik untuk petunjuk lokasi Google Maps
Karunia Textile Surabaya: Jl. Kapasan No.33
Klik untuk petunjuk lokasi Google Maps